Aku sempat ngobrol juga sama Lenny, yang sepertinya cuma bersandar saja di pinggiran. Rambut di kemaluan Yeyen cukup tipis, sehingga memudahkan Mas Zani menjilatinya sepuasnya. Playbokep Ya sudah, aku ikut saja, siapa tahu diajak makan juga, berhubung perutku mulai lapar nich. Aku langsung berjalan keluar kamar, sedangkan mereka tidak menghiraukanku sama sekali, benar-benar gila..! Mas Zani lalu tidur telentang di ranjang, lalu Yeyen mulai jongkok di atasnya dan menciumi wajah Mas Zani, sedangkan Mas Zani cuma diam saja, matanya merem, tangannya mengusap-usap punggung Yeyen. Dasar.., Yang membuataku nyaris tertawa karena kemaluan Mas Zani yang sepertinya keseretan gara-gara Yeyen tidak melepaskan celana dalam Mas Zani terlalu ke bawah, jadi seperti tercekik dech. “Don, kamu mau ikut renang?”. Sesekali Yeyen melihat ke arahku, mungkin memeriksa apakah aku mulai terangsang, dan memang benar aku terangsang. Mas Zani asyik ngobrol dengan Yeyen, sedangkan Lenny yang kelihatannya dicuekin mulai kuajak ngobrol. Kemudian Mas Zani memasukkan penisnya ke dalam kemaluan Yeyen, “Uh.., uhh.., Ahh..”, Sedikit kesulitan yang mereka hadapi, sekarang Mas Zani sudah mulai asyik menggesek-gesekkan penisnya dalam vagina Yeyen. Kami berputar-putar di Tunjungan Plaza, makan di sebuah restoran sea food sampai kenyang lalu kembali lagi ke tempat kos Yeyen. Waktu ada kesempatan, aku tanya pada Mas Zani soal Yeyen. Mungkin sekitar setengah jam kemudian baru taksinya datang.
