Kuelus pantatnya yang padat berisi. “Ada apaan nih Ma? Play bokep “Makasih Den.”Akhirnya Tante Ida dan Suaminya naik kereta api ke Jakarta malam itu. “Aneh banget nih posisinya?” kataku meledek mereka. Kemaluanku sudah tegak berdiri di dalam celana dalamku.Kemudian aku membuka celana dalamnya. Sepertinya mereka sedang nonton VCD yang diomongin Reza tadi siang di telepon. “Jujur aja Aryo, ada apa?”
“Oke deh, Aryo akan jujur. Terlihat kemaluannya tegak seolah menantangku. Aryo menggeliat-geliat ketika kuciumi lehernya. Kebetulan, pikirku. Aku menyentuh kemaluannya yang mengeras. gimana kalo kita main sekali lagi Mas Den?”, tanya Aryo sambil tersenyum nakal. Kata DJ tiga film yang kupinjam bagus-bagus. Aryo mengerang keras ketika kupijat perlahan kemaluannya. Kukulum kemaluannya, dan kumainkan lidahku. Sekembalinya aku dari kamar mandi, aku terkejut ketika kudapati Aryo ada di dalam kamarku yang tadi lupa kukunci karena aku terburu-buru ke kamar mandi.“Eh, Mas Deni, kok filmnya begini sih? “Tapi besok aja, kamu kan malem ini harus belajar.”
“Yahh, Mas Deni..”
“Udah besok aja”, kataku. “Matamu!” umpatku pelan. Siang itu udara panas sekali. Kemaluanku sudah tegak berdiri di dalam celana dalamku.Kemudian aku membuka celana dalamnya. Mata Aryo terus saja mengikuti film yang sedang diputar tanpa berkedip. Kuurut perlahan kemaluannya, dan dia tetap mengerang. “Ah, nyantai aja Mas Den, Aryo nggak ada PR kok”, kata Aryo.Aku membelokkan motorku menuju rumah DJ.
