Gumamku dalam hati. Playbokep Aku ikut tersenyum. “Tp teh, dia jg nanyain teteh lho. Dgn acuh nya akupun memalingkan muka dan kembali ke dalam kamar. Yuk ah ke bawah” kataku sambil berdiri dan berjalan cepat menuju tangga untuk kebawah tanpa memperdulikan jawaban Adit. Penasaran, aku keluar menuju dapur yg bedekatan dgn ruang tengah yg biasa dipakai kumpul oleh mereka. Cahaya remang-remang yg masuk ke dapur dari ruang keluarga, membantu ku melihat penisnya yg lumayan besar dan putih. Kepalanya yg tadi menunduk melihat hp nya, sekarang menengadah melihatku. Aghhhh, padahal aku belum apa-apa. Lalu aku duduk disalah 1 bangku yg memang disediakan di atas untuk nongkrong anak-anak. “Enak, makasih ya teh.” Katanya. Bisa lebih dari 20 orang kalau dimalam minggu. Dgn sedikit kasar, Budi menarik tubuhku agar bisa mencium bibirku. Tp dia tinggal sendiri, ortunya jadi TKW.” Kata Adit sambil menghampiriku dan duduk disampingku. Aku ikut tersenyum. Aghhhh, padahal aku belum apa-apa. Aku terhentak agak keras dgn tangan bertumpu kebelakang saat Budi menusukkan dalam-dalam jarinya kedalam meqiku, lalu dia menggoyang-goyangkannya didalam tanpa dia maju mundurkan. Sekarang yuk, di meja dapur.” Katanya sambil menarikku keluar kamar mandi menuju dapur kembali. “Ya pingin aja atuh, namanya jg penasaran.” Jawabku.
