Namun yang aku lihat di dalam kamarku cukup membuatku terkejut, dari sela pintu kamar tampak Vina justru sedang setengah berbaring dengn meluruskan kakinya, tangan kanannya bergerak dalam roknya, sementara cardigan dan kaosnya agak tersingkap naik. Bokep “enak banget, kamu pasti udah sering banget ML, ya? Ia meringis, lalu tersenyum. Dia nampak sangat menikmati itu.Aku mencoba jalan terakhirku. “remesin toketku donk. “Vin,….” Dia membuka matanya. Aku mengangguk dan langsung melakukan yang ia minta. Tanganku bergerak masuk dalam kosnya, ku remas-remas dan kupilin putingnya dari dalam. pada kemana?” tanyanya. Ntar malah brisik, gak konsen” jawabnya. Kemudian dimasukkannya batang kontolku dalam mulutnya, dia merubah posisinya sehingga bisa tetap memandang monitor komputer. Sadar tidak mungkin melepaskan diri dari pegangnku, dia membuang muka, aku berbisik ke telinganya “maaf kalau aku buat kamu malu. Ntar malah brisik, gak konsen” jawabnya. Kugesek-gesekan di permukaan memeknya, sementara dia masih menikmati semua rangsangan yang ku berikan. Dia tersenyum, matanya sayu menatapku. Dia tersenyum, kemudian matanya melirik ke arah selangkanganku. Setelah aku menutup pintu, aku liat Vina sudah berbaring di tempat tidurku, cardigannya di letakkan di samping komputer dan hanya memakai t shirt putihnya.
