Hermana Mayor Y Yo Aprovechamos Un Momento íntimo Antes De Que Lleguen Nuestros Padres

Santi pun membuka kedua pahanya, dan tampaklah sebuah belahan merah dengan bibir yang masih cukup rapat berkilauan karena dihiasi oleh cairan pelumas. Play bokep Aku jadi menebak-nebak berapa ukuran bra nya. Hufffhh… Aa’nakal……”Kurasakan semacam cairan bening dan hangat mengalir ditanganku yang berasal dari jariku yang ada di dalam sana. Kulihat banyak sekali cairan bening yang melumuri batangku. Ya udah, aku pilih satu ya. Laper nih dari tadi siang belom makan. Santi pun seolah tidak mau aku tinggalkan, dia memelukku erat-erat. Gerakan itu membuatku semakin gila. Kusodorkan jari-jemariku yang masih basah ke mulutnya. Di tengahnya terdapai dipan yang tertutup oleh kasur dan dilapisi seprai. Wah, sampai Jakarta jam berapa nih, pikirku. Saat itu baru kusadari bahwa dia sangat manis, dengan payudara yang bergoyang-goyang saat dia mengusap badanku dengan lotion.Tiba-tiba tanpa diduga dia duduk diatas perutku, dan mulai mengurut leherku. Hasrat birahiku yang sudah semakin tinggi dan akan segera meledak seolah memberikan kekuatan yang luar biasa. Tapi aku hanya diam saja dan menikmati keadaaan ini. Sama mau istirahat dulu, pegel dari tadi nyetir melulu.”
“Ayuk atuh, A’. Teriakannya kali ini lebih heboh lagi,“Ahh..ahh..ahh… Aduh enak sekali, A’. Jadinya pada kaku semua.”
“Tenang aja A’, serahkan sama Santi pasti semuanya akan beres.” jawabnya menggoda.Dia lalu menuangkan sedikit lotion di tangannya lalu dia balurkan ke punggung dan mulai mengurutnya. Wah, sampai Jakarta jam berapa nih, pikirku. Masih ada sedikit rasa

Hermana Mayor Y Yo Aprovechamos Un Momento íntimo Antes De Que Lleguen Nuestros Padres

Related videos