“Ahhh.. Bokep geli nih.. Lalu Mei Fang berkata, “Ahh.. Ci Mei Fang menyulut rokoknya dan mulai membuka obrolan. Mei Fang kini sedang ditusuk 2 senjata, badannya bergerak maju mundur mengikuti gerakan kedua temanku itu. Tubuh Mei Fang menegang menekuk ke atas, tangannya meremas rambut Erwin yang sedang menjilati payudaranya, pertanda dia sudah orgasme. emhh!” Erangannya mendadak terhenti karena Steven memasukkan kemaluannya ke mulut Mei Fang, sehingga hanya terdengar suara, “Emmhm.. Ci Mei Fang berkata, “Kalian bertiga pernah nggak melakukan kayak tadi?”
Kami semua menggeleng, “Belum Ci, emang Cici pernah?” tanyaku. VCD dinyalakan, adegan-adegan di film membuat ruang tamu yang luas itu hening karena semua terpaku pada TV.Kira-kira 1 jam kurang film itu berakhir. “Ahh, Cici kurang suka ikut pesta-pesta kayak gituan, terlalu banyak basa-basi, lagian banyak godaan makanan enak, Cici takut gendut nih.” jawabnya ramah. Mei Fang menyeka sperma yang membasahi dada dan wajahnya dengan jarinya lalu dijilatinya dengan rakus. uhhh!”Aku benar-benar lelah setelah menyemburkan maniku di liang kewanitaannya. Dia menelan semuanya dan membersihkan yang tertinggal di bibirnya, belum itu saja, dengan cepat diraihnya batang kemaluan Steven yang masih berlepotan itu lalu dikulum dan dijilati sampai bersih kembali. Dia juga meraih tangan Erwin dan meyuruhnya meraba-raba kemaluannya.Ternyata Mei Fang tidak memakai BH karena waktu kuraba buah dadanya, aku dapat merasakan puting susunya yang menonjol.