“Saya akan siapkan obatmu lagi”, kata dokter itu yang terlihat sedikit salah tingkah. Playbokep Pakaianku mereka lucuti hingga tersisa bra dan celana dalamku saja. “Jangan lupa obatnya diminum”, pesan Herman. ***
Tiba-tiba pintu terbuka, Alex datang bersama seseorang, pakaiannya putih, sepertinya dia seorang dokter. “Iya sayang, yang rajin ya”, jawabku. “Iya sayang…”, jawab Herman memanjakannya. Hari ini kami sarapan pagi, sang dokter makan di meja dengan sepotong sandwith dan jus orange, sedangkan aku menyepongnya di bawah meja, dengan meminum semua air spermanya. Kakiku langsung terasa lemas, para pria itu semuanya berbadan gempal, rata-rata mungkin berumuran 4mpat puluh hingga lima puluh tahun. Pria itu mulai menciumi bibirku, aku tidak bisa menolak, ia menindihku dengan kuat hingga aku hampir tidak bisa bernafas.Puas menciumi bibirku, ia pun berjongkok tepat dekat di daguku, ia mengarahkan penisnya ke mulutku, “Puaskan aku…”, ia memintaku untuk mengulum penisnya. “Saya akan siapkan obatmu lagi”, kata dokter itu yang terlihat sedikit salah tingkah. Kami kemudian setuju, Alex menjauhi keluargaku, namun aku harus mengenakan identitas baruku. Tiba-tiba sms masuk lagi, ‘GUE JEMPUT SEKARANG JUGA’, aku makin takut membacanya, Alex tidak main-main, ia bisa saja ke sini dan menghancurkan keluargaku. Pria itu mulai menggenjot vaginaku, sedangkan yang lain sedang asyik menyedoti susuku, sambil menunggu antrian untuk naik ke atas mulutku.
