“Iya deh El”, kata Jenny sambil tersenyum menggoda.Aku duduk di WC duduk ini, dan menuntaskan keinginanku buang air kecil. Play bokep nggghhhh…”, kini aku melenguh sejadi jadinya karena mulutku bebas tak tersumbat oleh penis seperti tadi.Pinggangku kembali tertekuk ke atas, tubuhku tersentak sentak tak karuan dan mengejang hebat, kedua betisku melejang tak karuan. Entah kenapa, aku menginginkan penis ini mengaduk tenggorokanku, dan aku sedikit mendongak, memberikan jalan pada penis ini untuk menembus rongga tenggorokanku. Aku memeluk Jenny, membalas lumatan bibirnya dengan sepenuh hati. Demikian juga dengan Pandu dan Dedi juga sudah mengenakan celana mereka semua. Tapi yang terjadi kemudian sungguh membuat aku hampir tak kuat menahan tawa.Pak Edy tak mampu melesakkan penisnya ke dalam liang vaginaku. Demikian juga dengan Pandu dan Dedi juga sudah mengenakan celana mereka semua. Berkata begitu, ia berdiri dan mendekatiku.Aku tahu, aku akan segera mengalami pelecehan oleh wali kelasku ini.Aku diam saja ketika pak Edy mulai meremasi payudaraku. Begitu aku melepaskan kulumanku, Dedi juga roboh di sebelah pak Edy. Entah dosa apa aku harus melayani tiga lelaki bejat ini di sekolah. Lenguhan tertahan dari Vera, membuat aku makin merasa lemas, dan aku memutuskan berhenti mengintip dan menarik tangan Jenny.
