Karena itulah, aku jadi cepat mencapai orgasme dan mengalirkan cairan dari dalam vaginaku ke wajah Mbah Centeng, dengan sigap dia menerima semua cairanku dengan mulutnya sampai tak bersisa, dan Mbah Centeng memasukkan lidahnya lagi ke dalam vaginaku untuk menjilati sisa-sisa cairanku yang menempel di dinding vaginaku. Bokep “udah, deh pokoknya, gue tau masalah lo”. Saat di toilet, aku berkaca untuk merapikan make-upku, tapi tiba-tiba aku melihat sesosok orang dan ternyata itu adalah Wawan menatapku dingin. “mmmhhhh,,aahhhh”, desahku lembut menerima serangan lidah Mbah Centeng di dalam vaginaku. “iya,, biar gue tiap hari bisa cuci mata, lagipula dia seneng ‘n mau jadi sekretaris gue”. “nama gue Cuprit”. “itu dia, supaya lo bertiga lebih deket,, lo berdua boleh ******* ama dia”. “udah non, sekarang udah siang, jadi gak bakalan ada hantu”. “ok deh,, kalo emang diijinin”, balas Tomang. Keesokan harinya, pada jam 15.30, aku berangkat ke rumah Mbah Centeng, tapi di tengah perjalanan, ada telpon masuk. “please,,,”. “lo kenapa gangguin si neng cantik ini?”. “enak aja, ya nggak lah”. “terus kenapa catnya pink ‘n banyak teddy bear?”. “yaudah, sini gue bantuin”. Untungnya sudah jam 8 pagi sehingga aku bisa bangun dan bertanya ke teman-temanku. “anterin ampe rumah ya,pleeasssee”, pinta si Rani. “emang sih gak masalah buat gue mukanya, tapi tau gak sih lo, masa’ dia punya biodata gue gitu”.
