Aku meraih gelas dan meminumnya. Bokep indo Pipit juga tak kalah ngeledeknya. Dia sudah ganti baju, mungkin yang biasa dia pakai kesehariannya.. Ngapain sih kok mau jauh-jauh ke Malaysia, kan jauh.. Sayup-sayup aku mendengar Pipit seperti mendesah lirih, mungkin mulai terangsang kali.. Tapi tidak ada kenikmatan saat itu karena berupa perkosaan yang entah kenapa Pipit memilih untuk memendamnya saja. Buah dadanya kini menempel lekat didadaku. “Dia tuh lagi ngurus surat-surat katanya mau ke Malaysia jadi TKW.” lanjutnya. Bu Murni namanya. Sadar kami berada dirumah orang, kami segera mengenakan kembali pakaian kami, merapihkannya dan bersikap menenangkan walaupun keringat kami masih bercucuran. “Mas, minum dulu.. Sesekali seperti dia tahu iramanya, dia memajukan sedikit bagian bawahnya sehingga tonjolanku membentur tepat diposisi “mecky”nya. Begitu seterusnya aku ngobrol sebentar lalu pamit undur diri. “Lik Pipit, Ibu masih lama, sibuk sekali lagi masak buat tamu-tamu. Iya.. Aku dekatkan bibirku hingga menyentuh bibirnya. Luar biasa benar kamu Mas..” bisiknya.. Kembali ke “pertempuranku”, setengah dari penisku sudah masuk keliang vagina sempitnya, kutarik maju mundur pelan, pelan, cepet, pelan lagi, tanganku sambil meremas buah dada Pipit.
