Bu Anis usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Playbokep Tak kalah pula dia mengocok-ngocok ‘Mr. ” Biasa main dimana ?” tanyanya
“Ada apa sayang?” tanyaku kembali. Veggy’nya. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Dia setuju dan masih menenteskan air mata. Anisa menuntun ‘Mr. Astaga, goyangnya!! Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya. termasuk pak Martin guru olah raga kami itu. Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi. wow…Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. “Dingin banget” katanya. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Penny’ku. “Kenapa?” tanya Anisa
”
