Aku paling tidak senang jika tidur bersinggungan dengan orang lain. Puting susunya aku pelintir-pelintir dan kadang-kadang aku usap. Bokep Remasan mak membuat penisku berkembang per lahan-lahan sampai akhirnya tegang mengeras kembali. Tidak ada masalah tidur di amben meski tanpa kasur. Mbah melakukan tugasnya membasuh penisku dan memek mak ku. Saking polosnya aku, yang terbayang dalam benakku adalah nanti malam aku bakal tidur bersempit-sempitan dan bersenggolan. Penisku jadi makin mengeras.Kadang-kadang aku berusaha menghindar karena malu, tetapi selalu dicegah oleh mbah dan menyuruh aku diam saja. Dia menggelengkan kepala sambil tersenyum ditariknya wajahku ke wajahnya dan diciuminya seluruh wajahku. Kalau kami orang desa mandi biasanya jongkok. Masih ada ruang untuk menggelar tikar tambahan di sisi kiri atau kanannya. Hari itu seingatku mak dan mbah tidak ke sawah, tapi malah masuk kamar tidur-tiduran.Aku yang merasa badanku lelah juga tertarik untuk gabung tidur dengan mereka. Aku kembali mengenjot nenek dengan gerakan lamabat dan cepat. Mereka kelihatan tidak keberatan alias oke-oke saja. Nenek sama seperti mbok ku, dia menjerit jerit nikmat dan kemudian kedua kakinya merangkul pinggangku erat sekali sampai aku tidak bisa bergerak. Mbah mengendalikan gerakanku dengan memegangi melalui kedua tangannya di bongkahan pantatku.
