aahh.. Ibuku sdh tidur sejak selesai sholat Isya.Begitulah cara ibuku untuk menjaga kondisi tubuhnya setelahseharian bekerja di pinggir jalan. Bokep Fiittri cepetiinn.. Aku memainkan lidahnya dgn lidahku. Senjataku sekarang sdh keras sekali. Begitu juga aku ikut meringis. Terasa hangat dan kenyal. Kont0lku sdh lemas tp masih tertancap di memeknya.Setelah mengatur nafas masing-masing, Fitri berbisik, “Terima kasih banyak Mas.. Desahannya semakin keras saja. Tp Mas mau tutup dulu pintunya. Padahal Mas Pri kan bukan apa-apaku.”“Lho.. abis kamu tidur kok nggak pake baju. Setiap kuraba memeknya, pahanya selalu direnggangkan.Aku lalu teringat Mbak Indah. Mas aja yg masuk ke rumah orang nggak permisi..”“Yaa.. Aku tahu bentuk dari memek Mbak Indah yg berambut lebat.Itulah yg membuatku mempunyai perasaan lain setiap melihat kawan dekatku, si Fitri. Mass juga pipiss.. aduuhh..”Aku tdk peduli. Bingung mau ngomong apa. Fitri mau sama Mas terus.. Dan..“Aaa.. Enaakk?”“Enak Mas. Malah dadanya makin dibusungkan ke depan. Makin ke bawah kulihat pahanya yg putih mulus, makin deg-degan aku. Pelan-pelan doong Maass..”Terasa kepala kont0lku terjepit sesuatu yg hangat.“Tahan Mas.. Mass.”Kemudian kupegang kont0lku, kuarahkan ke memeknya, kugesek-gesekkan di pintunya.“Aaahh.. Bersamaan dgn itu aku merasa ada yg mau keluar dari kont0lku. sshh..”Aku pun merasa sdh tak begitu linu lagi.“Ayoo Mass.. sshh..”Aku pun merasa sdh tak begitu linu lagi.“Ayoo Mass.. Mas.. Aku pipiiss.. abis Mas belum pernah ya.. udah, tp Fitri nggak mau lepasin,” balasku.“Udah sini tiduran.
