Ia justru bangga dengan pekerjaan yang dijalaninya itu selama masih menghasilkan uang yang halal. Play bokep Menjelang klub tutup pukul 03.00, si tamu itu merogoh isi dompetnya dan bermaksud memberikan uang tip pada Hera.“Bukannya duit yang diambil dari dompetnya, malah sebungkus kondom yang masih baru. Segala kemungkinan buruk bisa saja terjadi pada dirinya. Dalam keadaan teler berat, lelaki itu terus berceracau tentang istrinya yang bermain serong dengan lelaki lain. Tak ada yang bisa ia banggakan, kecuali kemampuannya menghidupi Ibu dan kedua adiknya di kampung halaman. Supir bejat itu rupanya berniat buruk sama gue. Misalnya, pesanan bir yang biasa telat kami antar ke meja mereka,” ungkapnya. Awalnya, ia mengaku risih menjalani profesinya itu. Biarin deh, asal mereka enggak nyenggol gue aja,” katanya dengan nada cuek.Bagimanapun pahitnya profesi yang ia jalani saat ini, Hera tetap bergeming. Hera, kelahiran Makassar, 12 Juni 1984. Supir bejat itu rupanya berniat buruk sama gue. “Sampai sekarang gue masih inget wajah penipu berbau ‘naga’ itu,” katanya lagi dengan wajah geram.Pahit manisnya bekerja di dunia gemerlap (dugem) sudah pernah ia rasakan. Biasanya gue tolak secara halus dengan senyum kecut yang gue paksain manis. “Rata-rata tetangga kos tau kok pekerjaan gue apa. Si teman yang sudah dua tahun menetap di Jakarta itu berhasil meyakinkan Hera bahwa di sana lebih mudah mencari pekerjaan daripada di Makassar.
