Mungkin karena bukan dia yang harus diteliti. Playbokep Tapi saya tetap menahan diri, menunggu saat yang tepat. Kita? Bukannya saya tak mengharapkannya, tapi saya tak pernah menyangka bahwa Eddy yang alim bisa mengajukan tawaran seks. Tapi saya harus tahu apakah dia itu gay juga atau tidak. Meneliti vagina? Rasa hangat menyebar ke seluruh tubuhku, nikmat sekali.“AARGGH!!!,” erangnya,
“… UUUGGHH!!! Berhubung tubuh kami saling berdempetan, sperma kami telah bercampur dan menyatu. Kini, bersusah payah untuk berlagak cool, dia memandangiku. Sekarang tinggal mengeluarkan spermaku saja. Sekarang tinggal mengeluarkan spermaku saja. Saya tahu kapan saja Eddy akan muncrat, apalagi kelihatannya dia mulai gelisah. AAHHH!!!”Eddy tak sedikit pun mengurangi tenaga ngentotnya. Putingku mulai berdiri. Hal terakhir yang saya inginkan adalah bersaing dengannya dalam karya ilmiah. Belum sempat saya menarik napas, mendadak Eddy mulai menunjukkan gejala yang sama. Sementara itu Eddy terus berusaha mengintipku dari sudut matanya. Kukocok lagi, lagi, dan lagi. Precum terus mengalir keluar akibat birahi yang memenuhi pikiranku.Dan klimaks itu pun terjadi! Putingku mulai berdiri. Lemas, kusandarkan tubuhku pada Eddy-ku yang tersayang. Proyek kami menarik perhatian banyak orang, dan bahkan memenangkan hadiah pertama. Tak kusangka akhirnya cintaku akan terbalas. Meskipun dia tak ingin mengakuinya, sebuah tonjolan besar mulai terbentuk di celananya.
