Dengan gontai ia menuju meja makan dan menghirup teh yang sudah kuberikan cairan perangsang. Setelah minum teh, Mbak Ery masuk ke kamar mandi untuk cuci muka, pipis dan pastinya cuci meki lah, he3x…
Keluar dari kamar mandi, wajah Mbak Ery memang sudah lebih segar. Playbokep “Kaya’nya memeknya udah minta nih Mbak”, kataku. Nikmatnya luar biasaaaa…. Mbak Ery menampik tanganku yang ingin menjamahnya, tapi nafsu birahi yang membakar otaknya membuatnya tak cukup tenaga untuk menolak lebih lanjut sentuhanku. Aku sudah merasa di atas angin. Setiap sentuhan dan remasan tanganku di tubuhnya hanya direspon dengan kata “kurang ajar” dan “gila kamu”, namun aku merasa yakin dia menikmatinya. Ketika tanganku berhasil meraih buah dada dan meremasnya, dia hanya bilang “Gila kamu!”, tapi tak sedikitpun menjauhkan tanganku untuk meremas-remas buah dada dan memilin puting susunya. Wah… tak akan kubiarkan dia melakukan masturbasi. Dengan penuh semangat aku meneteskan cairan perangsang yang kubeli beberapa waktu lalu ke dalam teh Mbak Ery. Mbak Ery, begitu aku memanggilnya, sudah menikah dengan dua anak. Tanpa pikir panjang aku langsung melajukan mobilku ke rumah Mbak Ery, kali ini sendirian saja. “Besar banget punya kamu Farhan”, serunya. Mbak Ery hanya bersumpah serapah, namun tubuhnya seperti pasrah. Nikmatnya luar biasaaaa…. “Farhan… kamu…”, Mbak Ery menjerit melihat aku masuk ke kamarnya sementara dia sedang bugil dan lebih kaget lagi melihat aku tanpa celana dan mengacungkan penis ke
