Kupejamkan mataku dan mendesah saat jemarinya menemukan batang kemaluanku yang menegang. Play bokep “Ada apa?” tanyaku. Ia lalu meraih leherku, melingkarkan kedua betisnya di pinggangku. “Tak apa-apa. “Pilihan yang bagus,” ucapku tersenyum. Jangan dulu…aahhkk…”
“Shiitt !!” erangku memaki, lalu melepaskan tubuhku dari pelukannya. Tak ada debaran seperti tadi. “Tidak apa-apa. “Mau kau tidur di dadaku?” kudengar ia berbisik padaku. Kulebarkan pahanya, dan sambil memegang batang kemaluanku dengan satu tangan, kutekan batang kemaluanku ke bibir kemaluannya. Saat aku memindah perseneling, jemarinya terangkat dan menggenggam pergelangan tanganku. “Kamju sudah pernah melakukannya?”
“Uh, apa? Aku pasti membuatmu sakit.”
“Tak apa-apa juga. Hanya sebuah nama, yang dimiliki berjuta-juta orang. Kalau sampai ia turun sebelumnya, aku tak yakin akan menjumpainya lagi di lain kesempatan. Kurasa ia sibuk memikirkan tentang semua ketidaknyamanan yang telah kutimbulkan, sementara aku sendiri mungkin terlalu malu untuk memulainya. Bibirku bergerak sendiri meraih bibirnya. “Buka bajumu,” ucapnya sambil tersenyum. Kupikir, mungkin masih ada kesempatan bagiku memperbaiki keadaan sebelum ia turun dari mobilku. Fantasi tentang hari yang begitu luar biasa, saat aku kehilangan keperjakaanku di tangannya. “Jangan hentikan aku,” desisku. Tidak sekarang, maka takkan lagi. Aku memandangnya heran. Mau tak mau aku tertawa juga melihatnya.
