Surya pun menggoyangkan pinggulnya semakin cepat. Pengalaman seksku ini bukan pengalaman yang terjadi di antara aku dan suamiku, melainkan karena keadaan dimana aku terangsang oleh kehadiran seorang pria yang membuatku terpaksa untuk melakukannya. “Hallo…” sapaku, rupanya teman SMA-ku sebut saja Lina yang menelepon. “Uuuhhh…” aku tidak tahan rasanya. Tangan Surya perlahan meraih belakang leherku dan menarik tali pengikat bajuku, rupanya dia berusaha membuka pakaian pestaku yang dirasakannya menghalangi pemandangan indah yang sudah dinanti-nantikannya. Kami memesan tempat terlebih dahulu dan memberitahukan kepada pelayan jika nanti ada yang mencari suamiku harap diantarkan ke tempat kami. Namun kali ini yang menikah adalah Lina sahabat baikku, jadi mau tidak mau aku harus menyempatkan diri untuk menghadirinya.Pagi ini setelah bertemu dengan client, handphone-ku berbunyi lagi. Iramanya pun semakin tidak beraturan karena kami melakukan dengan posisi berdiri dan aku bersandar pada pojokan dinding lift. Badannya tinggi dan kekar serta penampilannya mempesona seolah memiliki kharisma tersendiri, ditambah lagi wajahnya yang tegas namun menunjukkan kesabaran serta sorot matanya yang tajam. Lalu tiba-tiba Surya berjalan ke tombol lift dan dia memencet tombol lift hingga lift-nya pun berhenti. “Uuuhhh…” aku tidak tahan rasanya. “Uhhh…” desahku karena begitu nikmat usapannya, begitu lembut namun kuat. Aku tidak kuasa untuk menolaknya.
