“Kamu itu jangan pelit. “Tetapi ya mau bagaimana lagi, aku kan juga tidak mungkin dapat memperbaiki jawabanmu. Lalu alat itu kami gunakan untuk mencari mereka. Pembicaraan kita kan belum selesai Terry..” kata Rika sambil juga meninggalkan Perpustakaan. Lalu kami membawa Terry dan Rika di tempat yang sama. Lalu akupun menyapanya dengan suara yang cukup keras. tenang sedikit, ada masalah nih!”
Lalu akupun mendatanginya dan iapun melanjutkan perkataannya
“Lihat itu. Selain itu, kami tetap masih penasaran. maafkan aku.. Argkh.. Lalu tiba-tiba, Terry mulai menggenjot kembali, dan erangan Rikapun terdengar kembali
“Eakh.. Waktu pada saat itutepat menunjukkan pukul 12:45. “Hei, Glori..” Tiba-tiba ia berkata
“Ssstt.. “Kalau minta maaf berguna, lalu untuk apa ada polisi?” Terry membentaknya. Lalu kami menggunakan Camera pengintai yang dibuat oleh kami berdua. Mereka pasti adalah Terry dan Rika. Saat itu, aku dapat menagkap suara-suara yang letaknya jauh dariku sampai 500 M, bahkan aku dapat mendengarkan suara Gloria saat sedang mengujucoba alat insectisida miliknya. Tetapi, aku juga duduk tidak jauh dari meja Guru. Sehingga, akhirnya kami ketakutan sendiri. Karena hari Kamis, aku tidak melakukan aktivitas apapun pada saat itu, sehingga aku dapat pergike sana dengan tujuan untukmenyelesaikan pekerjaan rumahku. Dan hasilnya pun juga sudah ada.”
“Lalu sekarang apa yang akan kita perbuat?” tanyaku.
