Yeahh! Coba gua liat dong hasilnya sini” pintaku tak sabar ingin melihat hasilnya.Dia berjalan ke sini dan duduk di tepi ranjang memperlihatkan karyanya kepadaku.“Puas nggak Ci? Play bokep Ohh!” pintaku manja sambil menaruh tangan kanannya ke payudaraku.“Aahh.. Sebelum mulai dia minum dulu untuk menenangkan diri. Nggak lah.. Terus.. Kemudian lidahku turun menjalari permukaan benda itu, sesekali kugesekkan pada wajahku yang halus, kubuat penisnya basah oleh liurku.Bibirku lalu turun lagi ke pangkalnya yang dipenuhi bulu-bulu, buah pelirnya kujilati dan yang lainnya kupijat dalam genggaman tanganku. Yeahh! Aku melepaskan kacamatanya lalu menaruhnya di meja kecil sebelah ranjang. Kami berpelukan erat dan kembali berciuman dengan penuh gelora.Sambil berciuman tangannya menjalar turun mengelus punggungku dan meremas kedua belah pantatku. Enak abis.. Gimana yah, susah omongnya nih, ya agak shock juga tadi abis baru kali ini” jawabnya gugup.“Ada pikiran macam-macam gitu nggak waktu ngegambar tadi?” pancingku lagi.“Emm.. Gimana Lix? Gua maunya digambar seperti itu tuh, gimana?” jawabku dengan polosnya.Tentu saja dia langsung tercengang dengan permintaanku itu dan wajahnya memerah.“Hah.. Matanya seperti mau copot memandangku yang sudah telanjang di depannya, dari reaksinya aku yakin dia baru kali ini melihat perempuan bugil secara langsung.“Nah..
