maklum dong, selama ini ditahan terus.”
aku membela diri.“Oke deh, kita istirahat sebentar.”Andri lalu menindih tubuhku. Playbokep gue.. Mana tahan?“Kok diem, Van?” pertanyaan Andri membuyarkan lamunanku.“Nggak kok..”“Loe lagi punya masalah ya?”“Nggaak..”“Jujur aja deh..” Andri mendesak.Kulirik Andri. Katanya loe lagi butuh? Ohh.., kurasakan pijatan
daging lembut itu pada kemaluanku. Nafsuku sulit ditahan. “Maksudnya loe perkosa dia ya? Emangnya Tia kenapa?”Aku menghela nafas. Rasanya benar-benar nyaman. Oke, nanti sore kita ketemu lagi di sini ya? Nafsuku terbilang tinggi. Cepat-cepat kukenakan pakaianku, tanpa mandi terlebih dahulu. Emangnya Tia kenapa?”Aku menghela nafas. Loe jangan macem-macem ya Van!” kecam Andri.Aduh.., kelihatannya dia marah.“Sorry! akh.. Ternyata setelah kami diperkenalkan, wanita itu adalah adik sepupu Andri.Fitri namanya. Kenapa?”“Dari dulu loe itu kan juga terkenal suka main cewek. Batang kemaluanku mengacung keras menandakan
nafsuku yang bergolak.“Gue pijat dulu yaa..” kata Andri.Kemudian Andri menjepit kemaluanku dengan kedua payudaranya yang montok itu. Dan langsung kusodok lubang sanggamanya dengan batang
kemaluanku.Andri mendesis pendek, lalu menghela nafasnya. sorry yaa..” aku sedikit panik.Tiba-tiba Andri tertawa kecil.“Keliatannya loe emang punya masalah deh.. Fitri duduk bersimpuh di ranjang.“Ayo berbaring disini, Mas Ivan.”Aku berbaring di ranjang dengan berbantalkan paha Fitri. Kulihat dari
sudut pandangku, kedua bagian bawah payudara Fitri yang menggantung
mempesona.Ukurannya lumayan juga.
