Perutnya tak seperti perut ibu-ibu pada umumnya. Dengan ragu aku usap sambil remas dengan lembut dan perlahan.Dendy menghentikan ciuman pada bibir ibunya. Play bokep Jantungku tetap berdebar kencang. Aku gelisah sekali antara malu, takut, canggung, khawatir, pokoknya segala macam perasaan dan pikiran campur aduk sampai membuat badanku menjadi panas dingin.Ketika pikiran dan perasaanku sedang tidak menentu, Dendy tiba-tiba beranjak dari sofa menuju kamar mandi ibunya sambil mengeluh.“haduh, lama banget nih mamah di kamar mandi!” ucapnya sambil melangkahkan kakinya menuju kamar mandi ibunya.Tak lama, Dendy ke luar dari kamar mandi ibunya disertai Tante Meta yang hanya mengenakan handuk berwarna putih. Pantatnya ia tekan-tekankan sambil kepalanya mendongak ke atas. Namun, aku tidak seperti Dendy yang begitu rakus dan lahap menjilat dan mengenyot-ngenyot susu ibunya.Aku julurkan lidahku, menjilati mengikuti lingkaran merah susu ibunya dengan perlahan dan penuh kelembutan. Perutnya rata walaupun tubuh Tante Meta terbilang montok.Melihat Tante Meta telanjang tanpa sehelai benangpun di tubuhnya membuatku berkali-kali mesti menelan ludah. Melihat permainan telah usai Dendy bangkit dari tempat duduknya menuju kamar mandi yang berada di dalam kamar tidur ibunya.Tante Meta duduk di sampingku sambil bertanya mengenai sekolahku, di mana aku tinggal, sampai bertanya tentang pacar.Sambil menunggu Dendy ke luar dari kamar mandi, aku ngobrol dengan Tante Meta. kamu siap?” tanyanya kepadaku. Agak sulit karena posisinya terlalu rendah.
