“Ampuuuun… ahhhh… ahhhh… trus, Bang”
“Baaang… goygnya cepatin lagi, ahhhh… dah mau keluar nih”Karina tak cuma merintih tapi kini sudah menarik rambut dan meremas tubuhku. Playbokep Erangang panjang kita sudah mulai mKarinampakan akhir pertandingan ini.“Akkhhhhhh….. “Na, kamu pegangin nih kursi ya?” perintahku
“OK, bang” balasnya. Wow, dia
cuma menggunakan handuk menutupi buah dada dan separuh pacuma. Hari-hari kuhabiskan di
rumah bersama anakku, maklumlah ketika aqu bekerja jarang sekali aqu dekat dgn anakku tersebut. “Oughhhhh… abang juga mau keluar, Na” kugoyg semakin cepat, cepat dan sangat cepat sampai
jeritku dan jerit Karina membana di ruang kamar. Dia tersenyum aqupun
tersenyum, seperti mengisyaratkan sesuatu. Dimanapun Karina siap dan dimanapun
aqu siap.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Sambil bergoyg aqu
mengambil posisi duduk, mukaqu sudah menghadap buah dadanya. ouhhhhhh”
“Enak, Baaaangg….”
“Iya sayg…. Setahu aqu tuh anak paling sopan tak banyak bicara dan jarang bergaul. akhhhhh” Karina mulai memompa dgn menopang dadaqu. Saat aqu mau turun dari tempat
tidur terdengar suara jeritan tangis anakku menuju arah pintu. sakiiit” tentu saja ia melonjak kesakitan. Ah…
masa bodoh lah, kalau ada kesempatan seperti itu lagi aqu tak akan menyia-nyiakannya. Ia mulai memegang kemaluanku dan mengarahkannya ke lubang kemaluannya. “Na, kamu pegangin nih kursi ya?” perintahku
“OK, bang” balasnya. Kontan aja kemaluanku
tegang.Kita saling bertatap muka, entah energi apa mengalir ditubuh kita, dgn santainya kucium bibirnya,
Karina cuma terdiam dan tak membalas.“Kok kamu diam?”
“Ehmm… malu, Bang”Aqu tahu dia belum pKarinah melaqukan hal ini.
