Sebelum pesanan kami datang aku berjuang “to the point” untuk Qiu Qiu. Play bokep Sesampainya di sana, aku langsung memesan satu porsi ikan bakar yang kiranya lumayan untuk kami berdua dan dua gelas es teh. Pikiranku terganggu dengan hadirnya sebuah rasa dari benda yang lunak dan kenyal yang tidak jarang kali menyentuh punggungku. Dalam perjalanan aku pun beranggapan untuk mengajaknya ke rumahku.“Gimana bila mampir ke rumahku?” tanyaku. Bahkan penolong rumah tangga juga tak luput dari incaran mereka dan tidak jarang kamarku yang dijadikan tempat untuk mereka melampiaskan hawa nafsu.Akhirnya bel tanda jam latihan selesai berbunyi. Saatnya bertemu Qiu Qiu dan mengantarkannya pulang, pikirku. Akupun pun pulang dengan motorku sendiri.Malam ini terasa sungguh lama berlalu. Di saat mendekap Qiu Qiu, aku kembali menikmati adanya benda kenyal yang menempel ke dadaku. Aku memang telah tidak sabar guna segera bertemu dengan Qiu Qiu. Akhirnya atas inisiatifku motor kuarahkan ke tempat santap yang memang biasa digunakan muda mudi di kota ini guna berduaan, bukan santap tujuan utamanya.Aku melajukan motorku ke arah warung santap terapung yang lumayan terkenal di kotaku. Selama mengemudikan motor, pikiranku tidak dapat konsentrasi sarat ke jalanan di depanku. Singkat kisah sejak saat tersebut aku telah memiliki tidak sedikit teman baru di sini.Seiring berjalannya waktu, akupun naik ke ruang belajar 3 SMU. Aku juga menyapanya dengan basa basi alakadarnya saja.















