Saya pegang pinggulnya, saya tarik dan dorong tubuh Aryati, sesuai dengan arah laju pinggul saya yang maju mundur. Akhirnya setelah menerima “perintah” dari pembeli, saya panggil bagian service yang Insinyur Elektro untuk mulai merangkai USG ini. Bokep Aryati orgasme untuk kedua kalinya, tetapi tidak sehebat yang pertama, tangannya meremas keras tangan kiri saya, sedangkan tangan kanan saya masih aktif di kelentitnya. Saya percepat pompaan saya di selangkangannya. Setelah Pak Sebastian tidak lagi di ruang, tinggal saya bersama Aryati,
“Jadi, Pak ?” suara Aryati kembali muncul, saya hanya bisa mengangguk-angguk ‘Ya, silahkan”. Saya tergeletak disamping Aryati, dua manusia telanjang bulat dengan vagina dan “My Dick” yang berleleran sperma. Saya sudah tidak sabar lagi. Saya percepat pompaan saya di selangkangannya. Saya letakkan prop USG tersebut, sekarang yang memeriksa jantungnya adalah tangan kanan saya di payudara kirinya. Saya mulai menggerakkan prop USG ke bagian tubuh atasnya, karena BHnya masih ditempat tentu saja saya tidak bisa mengarahkan prop tepat ke Jantungnya
“Aryati, eh.eh.”.. “Saya gantian, Pak” Aryati ikut-ikutan muncul suaranya setelah takjub melihat percobaan saya pada pak Sebastian. Kini saya langsung mengarahkan mulut saya ke vaginanya, karena lebatnya “hutan” kewanitaannya, saya terpaksa menggunakan kedua tangan saya untuk menyibak “hutan”nya. “ON”…hiduplah alat mahal ini, kami bertiga termangu-mangu didepan alat ini, selain ini untuk pertama kalinya juga perusahaan kami mendapat pesanan alat ini, juga pertama kali Pak Sebastian merakit.















