Tubuhku merasa segar sekali. Ada sesuatu yang mulai menggelora dan mendesak-desak di perut bagian bawahku.Lidah Pakdhe terus merayap semakin ke bawah. Play bokep Tangannya meremas payudara Mbak Ningsih yang berayun-ayun seirama dengan dorongan pantat Pakdhe yang menyodok-nyodok Mbak Ningsih. Tanganku semakin kuat mencengkeram punggung Pakdhe untuk mencoba menahan kenikmatan yang mulai menerjangku. Keduanya sedang bergumul di atas tempat tidur yang biasa kugunakan tidur dengan Mbak Ningsih. Batang kemaluan Pakdhe yang menancap ketat dalam jepitan lubang kemaluanku terasa menggesek nikmat seluruh dinding lubang kemaluanku yang terus berdenyut-denyut meremas apa saja yang menyumpalnya.Tubuhku terasa menggigil bergetar saat mulut Pakdhe tak tinggal diam. Ditariknya tubuh telanjangku ke dalam pelukannya dan dilumatnya bibirku dengan rakusnya.Mulutku masih tertutup saat lidah Pakdhe mulai mencoba menerobos masuk ke dalam mulutku. Kini aku dapat merasakan lubang kemaluanku seperti terganjal benda keras dan hangat. Kemudian Pakdhe menarik tubuh Mbak Ningsih agar merangkak di kasur. Jari-jarinya menyisir celah sempit di tengah gundukan bukit kemaluanku dan berlama-lama menyabuni daerah itu.Aku tak berani memandang Pakdhe saat ia mengangsurkan sabun ke tanganku dan menyuruhku menyabuninya. Tubuhku semakin menggelinjang hebat. Aku merasa betapa di saat-saat itu tubuh Pakdhe yang menindih perutku mulai bergetar. Tubuhku lalu melayang dan terhempas di tempat kosong.
