“Jangan Mas.. Bokep indo Ugh,” kalimat yang pasti akan keluar dari mulut Miranda sambil meronta-ronta.“Wallah.. Ooohh..!” desah Miranda. Tanpa sengaja kolegamu bilang kamu mau cuti besok.. Tapi yang aku tahu pasti, aku senang melihatnya terikat karena gairahku akan bangkit dan pada akhirnya bisa membahagiakannya.Memasuki minggu kedua.. Menyingkapkan roknya ke atas, menurunkan pantynya dalam keadaan kaki masih terikat serta menunggunya.“Maass, sudah..”Aku bantu dia membersihkan vaginanya lalu aku bopong kembali ke kamarnya.“Miranda.. Aku mesti ke kantor nich.. Lama telah aku pelajari bahwa di akhir bulan Miranda biasanya pulang jam 23.00 dan mengendarai taxi. Tanpa sengaja kolegamu bilang kamu mau cuti besok.. Ha.. mmpphh.. Aku belum berniat melakukan apa-apa pada dirinya, hingga pada suatu hari. Ha.. Haa..!”
“Tenanglah Miranda, kamu aman di sini.. Jangan”Lalu aku bopong Mirandaku yang terikat itu ke kamar tidur yang satu lagi di apartemanku. Aku mulai mengenalnya dalam sebuah pertemuan, dia adalah supervisor bagian valas disebuah bank terkemuka di ibukota. Mmpphh..” jawabnya. Maksudku dia mengenakan blus merah yang tertutup dari lehernya dengan berkerah shang-hai dengan kancing-kancing warna emas yang manis dan tertib berbaris dari leher hingga bagian bawah pinggangnya.Memakai rok warna hitam yang 10cm dari lutut, bersepatu mirip pantovel dengan tali yang melintang di bawah pergelangan kakinya..
