﹑
Sang suami, Darman, hanyalah seorang buruh bangunan, dan istrinya Darsih juga bekerja serabutan, kadang buruh tani, kadang mencucikan pakaian tetangganya, dan sebagainya. Bokep Darman sudah mengaku salah dan berubah, tapi Darsih masih suka sakit hati. “Jangan Juragan…” kata Darsih sambil mengelak menjauhkan kepalanya. Sementara di bawah, batang kontolnya mulai bergerak naik-turun lagi menjelajahi dinding tempik Darsih yang makin basah. Tapi persoalannya adalah, hutangmu nggak pernah berkurang, karena suamimu terlalu banyak bikin ulah, dan utangnya sama orang lain yang memberatkan karena terus berbunga. “Iya Gan, saya percaya kalau Juragan yang mengatakannya…” kata Darsih sambil terisak. Setelah amblas, Juragan Karyadi mulai menggenjotnya lagi sambil memegangi pinggang ramping Darsih, kadang ia melingkarkan tangannya memeluk tubuh Darsih dan meremasi payudaranya sambil terus mengebor dengan kontolnya. Selama ini, hanya para janda yang dibujuknya, dan baru kali itu ia menggoda bini orang, tapi Darsih terlalu sayang untuk dilewatkan. Sejak itu, Darman berubah, dan Darsih senang dengan perubahan itu, meski tetap saja kesengsaraan mereka masih panjang selama utang-utang itu belum terlunasi. ﹑
Hingga suatu ketika, Darsih tak lagi bisa menahan kenikmatan itu, tubuhnya menggeliat, mengejang, dan tempiknya menjepit kontol Juragan Karyadi dengan kuat. Setelah menanyakan maksud kedatangannya, Juragan Karyadi membawa berita yang tidak mengenakkan; Darman bekerja ceroboh, tembok yang dibangunnya roboh.










