“Ah … aku tidak bercanda loe ada modal untuk Vir pacaran.” Saya nanggapinya sambil senyum2 baik. “Ingin bir Ky?” Vira tawar.“Tidak usahlah loe Vir … jika ya ingin satu keduanya menulis” Jawaban saya (saya tidak emang begitu kecanduan yang namanya minum2). Play bokep Dengan was2..gue bertanya, “Oom er loe tidak bangun ntar Vir?” “Jadi diam!” Vira acuh tak acuh bertanggung jawab.Sampai dikamar … dia duduk pertama di kasur cukup besar. Tanpa mengambil behanya … toketnya aku keluarin dan mulai saya pindah ciumin dan mainin kedua payudara. Karena saya tidak suka vagina sehingga lebat2 itu. Ternyata nama Vira.Aku begitu mikirin akhir kekelas … cuman sempet mengatakan, “… Aku alow Ricky.” “Vira” … ia diabaikan. “Loe tidak papa Vir?” Aku bertanya khawatir takut dia menyesal.“Aduh Ky … ya sakit jika aku gerakin” jawabnya dengan wajah meringis. Saya ciumin perlahan naik ke payudaranya pusarnya … lagi … kemudian leher dan miliknya. Dia mengatakan dia ingin gedenya … pingin pusat perbelanjaan.Hari ini kita begitu akrab itu semua … sampai sempet Trailer mallnya tangan di dalamnya. Setelah beberapa saat saya bertanya, “Vir … Aku harus mencium loe tidak?” “Setelah aja ya Ky …” katanya dengan senyum nakal.
