Setelah meludahi duburnya Pak Irfan memulai proses penetrasinya.“Sempit toh Pak ?” sahut Pak Udin dari bawah tubuh Sherin melihat Sherin dan pria itu merintih-rintih. Bokep Keluarga Pak Udin di kampung menerima santunan dari keluarga Sherin dan mereka menerima dengan ikhlas kematiannya yang mereka anggap sebagai kecelakaan kerja itu. Ketiganya menatapi tubuh telanjang itu dengan pandangan penuh birahi. Sherin benar-benar tidak berdaya saat itu karena nikmatnya, dia sudah terbiasa mengalami pelecehan sejak menjadi budak seks Imron sehingga nafsunya dengan cepat naik walau bercampur perasan benci pada orang-orang yang mengerjainya.Sambil masih mengunci pergelangan dan menciumi payudara nona majikannya, pria tua itu menyusupkan tangan satunya ke celana pendek itu. Merasa Sherin sudah takluk dan tidak memberontak lagi, pria itu mulai melepaskan kunciannya pada pergelangan gadis itu. “Ahhh…Pak Udin…ooohh !” rintih Sherin menahan nikmat saat penis itu mulai bergerak menggesek dinding vaginanya. Dia mengoral penis itu sambil memacu tubuhnya. Tanpa disadari dia menggerakkan tubuh bagian bawahnya menyambut hujaman-hujaman penis Pak Udin. Jam telah menunjukkan pukul setengah dua ketika itu, diluar sana matahari sedang terik-teriknya. “Misi yah Non, bapak mau nyusu dulu” Pak Udin yang sudah berpindah tempat berjongkok di depan sofa meminta ijin seraya menyingkap cup bra sebelah kanannya.















