Dia bekerja sebagai staff di kantor ayahku. Semenjak ayah sering membawa tante Hana ke rumah, aku menjadi hobi coli dengan membayangkan tanta Hana.Pada hari minggu pagi aku bangun karena kaget mendengar suara gelas pecah di dapur, saat kulihat ada tanet Hana sedang membersihkan serpihan kaca.“Awas jangan mendekat ada banyak pecahan kaca, tadi tak sengaja aku menjatuhkan gelas dan pecah…” katanya sambil jongkok mengambil serpihan kaca.Aku yang masih sedikit mengantuk dengan sekita mataku jadi terbuka lebar karena melihat pemandangan pantat yang besar tante Hana yang saat itu memakai daster tipis.“Kak, tolong deh tante diambilkan sapu…” ujarnya memerintahku.“Baik tante akan aku ambilkan, tunggu sebentar…” kataku lantas berjalan mencari sapu yang ada di halaman depan.Sembari berjalan aku membayangkan bulatan empuk yang kulihat tadi, kontolku pun langsung menegang dibalik celana kolor yang kupakai. Secara naluri aku segera membuka dasternya dengan cara mereboknya dari belakang.Dan terlihatlah punggungnya yang putih mulus, juga pantatnya yang saat itu tak memakai CD membuatnya menjadi semakin cantik dan otomatis membuat kontolku semakin mengeras.Tak berlama-lama, kupaksa dia untuk menungging, dia terus saja meronta memberikan perlawanan. Aku tahu kalau tante Hana sangat liar kalau ngentot hanya saja saat ini dia belum begitu nafsu, hanay butuh waktu sebentar saja untuk membangkitkan gairah nafsunya.Terus saja kuciumi dan kujilati lehernya sambil tanganku meremas-remas buah dadanya dari belakang.
