“Sayangnya itu bukan pilihan, kamu tetap akan berakhir jadi makanan… hahaha… tapi kamu bisa memilih untuk pasrah rela dibunuh atau dengan paksaan… hahaha” ucapnya sambil melepaskan lakban di mulutku.Dia kemudian ingin beranjak pergi.“Kenapa??” tanyaku lirih.“Hmm??”“Kenapa aku?” tanyaku lagi. Play bokep Oh tuhaaaaan!! Dia ternyata tidak sendirian dalam menjalankan aksinya.Mereka sepertinya sangat tidak sabar, berkali-kali mereka mempraktekkan hal-hal aneh padaku. Sambil mendoktrin ataupun saat menayangkan rekaman video penjagalan itu, dia terus merangsangku dengan menggerepe-gerepe tubuhku. Tentu aja tidak ada! Aku gak sabar dibunuh dan dijadikan makanan oleh mereka >, Aku takut… mual.Aku mengalihkan pandanganku dari layar tv. Tidak akan ada yang bisa menghalangi hal itu akan terjadi. Akupun dibuat terus-terusan orgasme dari tadi hanya dengan besi dingin tajam yang terus menempel di tubuhku itu. Suara kesakitan wanita itu terdengar mengerikan. Tapi tidak lama kemudian Pak Jun menghentikannya.“Udah… stop dulu, kalian tahan dulu diri kalian sampai hari eksekusi Mita nanti… “ lerai pak Jun. Kebetulan teman-temannya sedang tidak ada dan hanya ada kami berdua di sini. Aku kemudian mengasah pisau itu.Pak Jun tampak terpesona melihatku yang sedang telanjang bulat mengasah pisau gini. Baru kali ini aku mandi sambil dilihat oleh orang lain, terutama pria.
