Putra tertua saya, Tony, berusia 15 tahun dan berada di tahun ketiga sekolah menengah atas, sementara Sikecil Sandy berusia 4 tahun. Tapi kami bukan lagi remaja dan bisa mengendalikan diri.“Apa kabar Dian, Fer,” aku bertanya.“Dian belum sehat selama berhari-hari, sudah sekitar seminggu,” kata Ferdy.“Dan Tony, Win, apakah masih ada pelajaran?” Tanya Ferdy lagi.“Baiklah, Tony memulai pelajaran dengan baik, saya harap hasilnya akan terus baik,” jawab saya.Saya bangkit dari sofa. Playbokep Aku sengaja menekuk pinggangku menjaga kakiku tetap kencang. Akhirnya, saya memutuskan untuk bermain sedikit dan melihat apa yang akan terjadi. Dia berusia sekitar 36 tahun, dia cantik dengan kulit putih dan saya akui lebih dari suami saya. Tiba-tiba, saya meletakkan tangan saya pada ayam yang memproyeksikan.Ferdy mulai membelai kepalaku dengan kedua tangan. Ohhhh … Kulihat benjolan celananya terlihat mendebarkan.Tiba-tiba Ferdy bangkit dan duduk di sebelah saya. Sebagai seorang ibu yang memiliki anak, paha saya cukup penuh dengan sedikit lemak dan putih. Ferdy tersenyum padaku walaupun aku tahu dia agak terkejut melihatku berpakaian seperti biasa.“Bagaimana kabarmu, Sis Win,” katanya.”“Hei, mari,?”, Dan mengundang dia masuk.Saya kemudian mengambil artikel yang Ferdy bawa dan meletakkannya di meja makan. Saya punya 2 anak, keduanya laki-laki. Sekarang, saya biasanya duduk dengan paralel paha agak terbuka. Ferdy sepertinya tidak bisa mengalihkan pandangan dari pahaku.
