“Tapi Mas pergi dulu dong, aku mau ganti dulu nich”. Aku juga ikut membuka seluruh pakaian yang kukenakan. Bokep Badannya kurebahkan lagi, kedua kakinya kuangkat, penisku kumasukkan lagi ke liang surganya dengan posisi setengan berdiri. Dian langsung kurengkuh dan kuhujani dengan ciuman di leher dan terus ke bibir. Begitu terasa aku mau orgasme kembali penis kulepaskan dari payudara Dian dan membiarkannya sebentar. Dian kunaikkan ke atas batu. Bibirnya kukulum, turun ke leher sambil tanganku melepas kain pantai yang sedang dipakainya dan kuletakkan di atas batu. Aku juga ikut membuka seluruh pakaian yang kukenakan. Kulihat jelas vaginanya berwarna merah ditutupi bulu-bulu yang lebat. Penisku kutarik pelan dan kugesek-gesekkan hanya sebatas kepala yang masuk tadi. Baru sebatas kepala kulihat Dian mengerang dan menggigit bibirnya. Kakinya kurapatkan, penisku kumasukkan ke sela-sela paha belakangnya, penisku tidak kumasukkan ke dubur Dian. Bibirnya langsung kukulum dan penisku kutarik keluar sedikit. Penisku yang berukuran panjang 18 cm langsung mencuat keluar. “Kamuu juga teruss.., goyyangkaan.., oohh.., mmhh..”. Gerakan pinggulku semakin kupercepat. Kami berdua terbaring kelelahan. “Kamuu juga teruss.., goyyangkaan.., oohh.., mmhh..”. Dian terkejut dan membuka matanya tapi lalu tersenyum.“Gak dingin kan?”, tanyanya. Tangan Dian kubawa ke penisku yang sudah mengeras. Tak ada respon. Entah setan apa yang menuntunku untuk lebih mendekat ke pinggir sungai agar dapat melihat lebih dekat sosok Dian. Berangkat pada tanggal 13 siang dengan perlengkapan camping yang kubawa















