Belom makan ya? Ditambah lagi dalam posisi itu otomatis membuat cairannya makin tumpah ruah, membuat selangkangan kami makin lengket dan rapat oleh cairannya.Malam semakin larut dan keadaan semakin hening, namun desahan dan racauan kami berdua masih membahana di dalam kamar kosanku. Bokep Semuanya masih seperti mimpi bagiku. Kepalaku rasanya ringan, dan darahku mengalir cepat. Aku kehabisan kata-kata ketika merasakan untuk pertama kalinya pucuk penisku bersinggungan dengan liang vaginanya. Dengan serta merta kulahap dada mbak nila yang terasa begitu manis dagingnya didalam mulutku. Badanku melayang, bagai diterpa ombak kenikmatan hingga serasa seperti mati rasa, tak memperdulikan semburan demi semburan yang mengotori tangan halus mbak nila serta boxer yang kukenakan.“Aakkhhh…”Mbak nila terpekik antara kaget dan senang ketika merasakan tangannya basah. Didorong oleh nafsu dan birahi yang meledak-ledak, mbak nila kemudian mendorong dirinya untuk bangun dan duduk di pangkuanku. Meskipun aku tak pernah tahu umur aslinya berapa, namun perkiraanku ia berkisar di 20an akhir atau 30an awal. Kepalaku rasanya ringan, dan darahku mengalir cepat. Darahku kembali berdesir kencang merasakan rimbunnya bulu kemaluan mbak nila, apalagi ketika merasakan langsung belahan vertikal kemaluannya. Baru kali itu kudengar mbak nila mengeluarkan erangan yang sebegitu erotis yang membuatku kian bergairah menyusu padanya.“Hmmmhhhh…clup clup..nyammmhhh…sllrrrrppp”Dengan semaunya terus kukemut dada mbak nila dengan kesetanan. Dan aku bodohnya hanya diam saja mengikuti permintaannya. Entah takut spermaku jatuh menetes kemana-mana, atau memang ia begitu sayang

