“Makasih mas, saya dipojok situ aja” dia lalu menuju bilik yang pojok, terus melepas sepatu dan duduk (bilik warnetnya lesehan semua). “Sini mas, masukkan…, tusuk ke yang sini yaa…” tangannya menjangkau dan memegang batangku, ditarik pelan-pelan kearah lubang memeknya yang agak basah. Bokep Aku turut bersyukur saja. Dewi mendesah-ndesah keenakan. “Masss…, ayo masukin aja ya…, udah nggak tahan nih..” Dewi bersuara lirih. Lho mbak Dewi kok gak pulang kerumah? Mbak yang secantik ini di khianati…” agak nggombal dikit jawabanku“Hahaha…, cantik gimana? Burung mas juga enak kok…, kuat banget, padahal baru keluar habis-habisan lho tadi…” godanya genit. Enakkk?… terus mas maju mundur aja….”
“Ya mbak, enak. Tanganku mulai mengusap dan berusaha menyibak jembutnya, mencari sesuatu seperti yang ada di situs-situs porno. Setelah aku bisa gerak sendiri, tanganku dilepaskan. Anjrriiiiittttt……, aku gak bisa ngomong apa-apa. Gak terlalu besar sih, tanganku dibimbing untuk membuat gerakan mengusap dan meremas. “ya udah…, kita beres-beres dulu yuk”
Aku melepas batangku yang mulai lemas dari memeknya, kuambil tisu untuk menahan dan membersihkan cairan disekitar memeknya. Senyumnya makin mengembang. (gila, bulat banget nih pantat polwan, kenceng banget lagi. Sementara Dewi terus memagut seisi mulut dan lidahku.















