Tangannya kembali meremas lembut payudara Anis sambil bibirnya menciumi wajah wanita yang sangat dikasihinya ini. Bokep Ia yang awalnya ingin menolak, kini malah terdiam mematung. Kuperhatikan, kamu berubah akhir-akhir ini. Ia kini hamil, sudah jalan 2 minggu. Belum sempat menjawab, tangan Safiq sudah menyusup ke balik dasternya untuk mengusap paha Anis dari luar. Dengan nada bergetar, bocah itu berucap, ”Safiq sayang Umi,” sambil mulutnya mendekat untuk mencium kemaluan Anis.Anis jadi bingung, mau menolak, tapi takut membuat Safiq kaget dan malu. Kapanpun dan dimanapun.Prestasi Safiq kembali meningkat, bahkan lebih dari sebelumnya. Mereka mengobrol banyak, mulai dari sekolah Safiq hingga saat-saat intim mereka berdua yang menjadi semakin sering.”Kamu nggak bosen nenen sama Umi?” tanya Anis sambil membelai rambut Safiq yang lagi-lagi tenggelam ke belahan buah dadanya. Tapi Safiq tidak langsung beranjak, ia tetap duduk di sofa, sementara Anis sudah berdiri di hadapannya. Di atas, bibir Safiq terus bergantian menjilati puting kiri dan kanannya sambil sesekali menghisap dan menggigitnya rakus.Anis mendorong kepala bocah kecil itu, meminta Safiq untuk beranjak ke bawah. Seperti biasa, ia tidak bisa mencakup seluruhnya, payudara itu terlalu besar. Umi ingin menebus kesalahan kepadamu.” Pelan Anis menarik tangan Safiq dan ditempelkan ke arah gundukan payudaranya. Diusahakan seperti apapun, bocah itu sudah tak mampu lagi.
