aku mau menghibur tante..”, candaku lagi. Begitu juga ketika tante Ida mengigit bibir atasku, maka aku menggigi bibir bawahnya.Kupegang kedua pahanya, kuleus-elus bagian dalam serta luarnya, sampai akhirnya aku menaikan kedua tanganku dan mencengkram sekuat-kuatnya kedua pantatnya yang bulat itu.“ahhh….”, teriakannya kecil.Tangan kananku memeluk erat-erat pada pinggangnya yang ramping itu, sampai buah dadanya itu terjepit diantara tubuh kami. Geli sekali.Cukup lama tante Ida bermain-main dengan penisku, kira-kira hampir setengah jam, akhirnya aku sudah tidak tahan lagi.“aaaaa.. “tapi tenang aja.. Jujur saja, aku sangat pengen meremas-remas dada dan bokongnya itu, tangan ku sudah gatal rasanya. tapi setidaknya aku pernah liat dan tau cara-cara ama
posisi-posisi nya..”, candaku dengan sedikit menantang. lumayan juga punya kamu yaa…”, katanya dengan bernafsu, sambil memegang erat penisku. eennaaaakkk…”, kata tante Ida sambil memejamkan mata, membuatku semakin bersemangat memainkan vaginanya. Semula aku tidak mau, tapi setelah mendengar permintaan manja tante Ida, akhirnya kulakukan juga. Adik kecilku bahkan sempat menegang karena melihat keseksian, keindahan, kemontokan tubuhnya, bahkan cara jalannya yang terlihat seperti di catwalk. Tante Ida tidak mengeluarkan penisku dari mulutnya, dengan nafsu tante Ida menjilati semua spermaku, tidak dibiarkannya setetespun mengalir keluar.Semuanya ditelan tanpa sisa, bahkan penisku masi disedot-sedotnya.
