Semakin dekat saja jarak wajah kami. Padahal tadinya aku benci sekali, karena menganggap Mas Herman telah merebut Mbak Indri dan sisiku. Bokep indo Walau sudah berusaha melakukan apa saja yaang dimintanya.Sementara itu Linda sudah menjepit pinggangku dengan sepasang pahanya yang putih mulus. “Okh…?!”. “Ohh…”, Linda mengeluh panjang.Dia seakan baru benar-benar menyadari kalau aku bukan hanya tidak pernah pacaran, tapi masih sangat polos sekali. Bahkan tubuhku dengan tubuh Linda sudah hampir tidak ada jarak lagi.Kembali Linda mencium bibirku. Apalagi sampai jatuh cinta. Antara lima dan enam tahun. “Linda ulang tahun. Meskipun malam itu Linda mengenakan rok yang panjang, tapi belahannya hampir sampai ke pinggul. Suasananya sepi-sepi saja. Sementara Tante Maya pergi membawa Bobby, aku dan Linda duduk di bangku taman dekat patung Pangeran Diponegoro yang menunggang kuda dengan gagah.Tidak banyak yang kami obrolkan, karena Tante Maya sudah kembali lagi dan memberikan Bobby padaku sambil terus-menerus memuji. Karena terus-menerus memuji dan membuatku bangga, dengan hati dipenuhi kebanggaan aku meminjaminya. Tapi aku masih tetap diam, tidak tahu apa yang harus kulakukan. “Iya, Tante”, sahutku.Dan memang tepat jam tujuh malam aku datang ke rumah Linda. Tiba-tiba saja Linda. Bahkan dia langsung turun dari pembaringan, dan menyambar pakaiannya yang berserakan di lantai.
