Aku merubah posisi dudukku menjadi menyamping dan menjulurkan kakiku ke arahnya. “Dik Citra jamunya apa sih,kok kelihatan cantik terus..???Busyet….ia memulai rayuannya. Play bokep Sungguh….belum pernah laki2 lain selain suamiku menyentuh tubuhku bahkan menyentuh kemaluanku.Aku seorang muslimah yang ber******,taat menjaga kehormatan.Jangankan menyentuh…melihat kakiku saja tak ada yang pernah. Lidahnya bergerak naik ke leherku dan mencupanginya sementara tangannya tetap memainkan payudaraku. Tiba-tiba terdengar bel berbunyi, segera kuletakkan tabloid muslimah ke meja,dan berjalan ke arah pintu. Aku lepaskan penisnya dari mulutku dan menatap padanya.Kulirik kain ****** di
dadaku….beberapa rambut jembut kemaluan pak Hambali rontok dan menempel di ****** putihku.Aku mengambilnya…dan memperhatikannya.Wow….panjang banget bulu jembutnya Pak Hambali menyuruhku mengambil HP-nya di atas meja ruang tamu, lalu dia berkata“Ayo dik, terusin dong karaokenya, biar bapak ngomong dulu di telepon” Aku pun tanpa ragu-ragu menelan kembali penisnya.Dia bicara di HP sambil penisnya dikulum olehku, tidak tau deh bicara dengan siapa, emang gua pikirin, yang pasti aku harus berusaha tidak mengeluarkan suara-suara aneh. Lidah tebal dan kumisnya itu terasa menggelitik bagiku, aku benar-benar merasa geli di sana sehingga mendesah
tak tertahan sambil meremasi rambutnya.Suamiku saja tak pernah berbuat segila ini, mencium bahkan menjilat-jilat lobang memekku. “Wah Dik Citra ini benar-benar hebat ya, istri-istri bapak sekarang udah ga sekuat adik lagi padahal mereka sering melayani bapak berdua sekaligus” pujinya yang hanya kutanggapi dengan senyum manis. Benar kata orang bahwa dia ini seorang bandot tua,