Bagiku mang Narko seorang sudah sangat cukup komplit. Bokep Kami dibiarkannya berpuas-puas menikmati sesi menyusu kali ini.Mang Narko terus melakoninya semua itu selama lima belas menit ke depan.Plok! Tak ada jalan lain terpaksa gulingku kujepit dengan kedua pahaku dan kutekan kuat-kuat ke arah keselangkanganku. Aku hanya bisa melingkarkan kedua tanganku ke belakang kepalanya secara erat sambil merintih-rintih.Apa dayaku dibawah kendali seorang pria yg pernah belasan kali menikah dan begitu berpengalaman dalam hal ini. Sesekali k0ntolnya terlepas. “Aduuuuhh… duhh!!” Kali ini akumengaduh kesakitandi tengah-tengah kenikmatan itu.“Kang! Kok mbak teriak-teriak? Jangan di godain terus. Apalagi setiap menyaksikan persetubuhan panas mereka berdua. mirip bule banget nona kita ini ya, kang. Bilang saja kalau kakang cemburu sama mereka. Kali ini bahkan lebih parah.Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku menyaksikan hal yg selama ini hanya pernah kudengar dari orang atau dari buku. Dorongan buat merasakan itu begitu kuatnya. Mang Narko juga ikut merayap naik. Begitulah dengan sabar Ia memberikan jawaban atas setiap pertanyaanku sehingga bisa meyakinkanku sekaligus membuat satu persatu kekuatiranku lenyap.“Gimana? Nah..si Non lemesin aja badannya.Ndak usah tegang, ya” ujar mbak Siti kali ini kepadaku.Jantungku berdetak cepat. Kulihat si tua itu tersenyum lebar. Tak lama kemudian ia muncul lagi dan langsung menarik tanganku masuk ke dalam kamar sempit itu.Di dalam situ mang Narko berdiri menyambutku.
