Aku sudah terangsang. “Ambil nafas Bu ” seolah sedang memeriksa. Bokep indo Gila ! “Ada di mobil” katanya menjawab kebingunganku mencari CD hitam itu. Kali ini warnanya hitam, sungguh kontras dengan warna kulitnya yang bak pualam. Gesekannya amat terasa di batang penisku. “Eh .. Saatnya puncak hubungan seks hampir tiba. Cuma tak melewatkan pemandangan indah. Tapi engga apa-apa lah .. Ah engga, bisa-bisa aku dituduh pelecehan seksual. “Maksud Ibu, ingin saya yang periksa” kataku tiba2, seperti di luar kontrol. Aku masih lemas menindihnya ketika handphone Syeni yang disimpan di tasnya berbunyi. Tubuh yang amat basah oleh keringatnya, dan keringatku juga. Lalu aku rebah lemas di atas tubuhnya. Baru kali ini aku menyetubuhi pasienku. Jelas, banyak lendir di saluran pernafasannya. Aku mengerti permintaanya. “Oh . Perutnya yang putih mulus rata, dihiasi pusar di tengahnya dan BH cream itu nampak ketat menempel pada buah dadanya yang ampuun .. Pura-pura belum menemukan agar bisa terus meremasi buah dada indah ini. Ternyata di bawah rambur kelaminnya, tampak sebagian clit-nya yang berwarna merah jambu juga ! Senyuman manis itu makin mengingatkan kepada bintang film Hongkong yang aku masih juga tak ingat namanya. Maaassss ..” Syeni merintih keenakan, sekarang ia memanggilku Mas !
