Jari telunjukku membelai-belai sejumput daging kecil di dalam lepitan celahnya, sehingga Eksantipun semakin merasakan nikmat semata.“Kamu mau mencium kejantananku nggak, Santi?”, tanyaku tanpa malu-malu lagi. Bukit-bukit di dada Eksanti naik turun seiring dengan desah nafasnya yang memburu. Bokep Eksanti duduk sambil bersandar dengan kedua tangan di belakang untuk menahan tubuhnya. Bahkan beberapa diantaranya berpendapat sama, bahwa Eksanti memiliki sex appeal yang luar biasa tinggi. Kali ini tanpa malu-malu aku menatapnya dengan sepengetahuan Eksanti. Jemariku bergerak lincah mengusap dan membelai selangkangan Eksanti yang masih tertutup celana dalamnya. Aku merapikan untaian rambut yang menutupi beberapa bagian pada permukaan wajah dan leher Eksanti. Padahal aku tahu dia pasti terkejut karena merasakan betapa telah kuat dan kokohnya kejantananku saat ini. Saat itu kira-kira jam 1 siang berarti Yoga pulang kira-kira 4 atau 5 jam lagi, pikiranku mulai nakal.Aku mencoba mencari bahan pembicaraan yang kira-kira bisa memperpanjang obrolan kami agar aku bisa lebih dekat dengan Eksanti. Nafasnya mulai tidak teratur ketika lidahku memilin lidahnya.Kesempatan ini aku gunakan untuk membelai payudaranya. Tiba-tiba, matanya memandang tajam ke arahku, dengan muka yang agak berkerut masam.“Kenapa, Santi, ada apa ‘yang?”, aku bertanya sambil menarik tanganku dari liang kewanitaannya. Perlahan namun pasti, kepala kejantananku membelah liang kewanitaannya yang ternyata begitu kencang menjepit batang kejantananku.
Gostosa Dando E Indo Mais Forte
Related videos














