oohh..” dia bergerak dan tangannya yang masih memegang penisku disentuhkan ke vaginanya.Tiba-tiba dia memelukku sambil melingkarkan pahanya yang putih dan mulus itu serta menekankan vaginanya dengan penisku.Tanganku terpaksa kulepas dari bibir vagina cantik itu, tangannya memeluk badanku, kemudian bibirnya dengan buas mengecup bibirku sambil mengerang karena nikmat. atau dicabut aja..?” kataku tanpa sadar.“Jangan Maass.. pelan-pelan.. Kuantarkan Farah pulang kerumahnya, jam menunjukan jam 18:00. dan nikmati yaa..” kataku membujuk halus, dia mengangguk pelan. Sambil mengatur nafas, aku diam beberapa saat sambil memandang gadis perawanku yang cantik ini.“Meis.. Iya? Dia tidak bereaksi tehadap tanganku yang sudah mengusap susunya yang ternyata, montok dan memang benar-benar besar dan kenyal. Kurasakan Farah tersentak pada saat aku berhasil melepaskan BH-nya.“Mas Adit.. Kami termenung sejenak melihat seprei tempat tidurku basah dan ada bercak merah.“Maass.. soalnya Meis belum pernah begini..” katanya lagi sambil melirik ke arah mataku.Usapan tangannya tidak berhenti di antara pipi dan bibirku. Aku mengalami orgasme hebat bersama Farah, gadis kecilku, anak SMP yang berdarah Portugis dan yang telah kuperawani. pelan-pelan.. Maass.. Ini wanita dewasa apa anak kelas 3 SMP?” dalam hatiku.Kalau aku boleh membandingkan Farah dengan bintang film atau sinetron zaman sekarang, Farah mirip dengan Monica Oemardi (tidak terlalu extreem kan).Terus terang para pembaca yang budiman, aku tertegun sampai Tonny menepuk pundakku sambil berkata, “Hey..
