“Sakit ya, sayang… sabar, ya.. Bokep lidya juga lapar”Sambil makan roti, ferdy dan aku berbincang-bincang mengenai tempat-tempat yang akan kami kunjungi. Membuatku merasakan penisnya menusuk perutku, membuatku semakin bergairah. Mungkin kalau aku tidak mendesah, ciuman itu akan berlanjut lebih. Lidah kami akhirnya bertemu. ferdy lalu menjalankan mobilnya menuju tempat wisata,Kami bermain dari pagi hingga malam menjelang. Sampai ke penginapan kelima, akhirnya ada juga kamar kosong. Dengan lembut dan cepat di rengkuhnya kepalaku dan kami pun berciuman. Ciuman kami semakin basah. Sedih juga, liat dia udah tidur. Oooh,, udara pagi yang dingin membuatku jantungku berdebar sangat kencang.“Nah, sudah bersih.” Ucap ferdy sambil tersenyum. Ribuan rayuan yang mungkin terdengar gombal selalu bagai puisi di telingaku. Mataku bulat dengan bibir mungil dan penuh. Kita jalan dulu aja ke tempat lain, gimana?” tanyaku
“Iya.. Ku lingkarkan kedua tanganku di lehernya. Ada sedikit rasa terkejut melihat wajah ferdy karena baru pertama aku tidur dengan laki-laki.Tapi teringat kejadian semalam membuatku kembali terangsang. Ntar juga hilang kok” ferdy menenangkanku, sambil mencium mataku yang mengeluarkan air mata.Setelah kurasakan vaginaku mulai terbiasa dengan kehadiran penis ferdy , ferdy kemudian menggerakkan penisnya perlahan, keluar-masuk vaginaku. Sejak semalam rasanya aku tidak bisa tidur karena berdebar-debar. Biasa, tidak ada makan malam hanya 1 jam. ferdy sudah bekerja di perusahaan swasta di Jogja. Mataku bulat dengan bibir mungil dan penuh.
