Sebentar lagi dia pulang kok. Playbokep Suhu segini aku baru bisa. Habis dingin banget. Wah.. Kulihat Felicia bisa mengerti. Ugh.. Suaranya memang sangat jazzy. Belum mahir kok.” Aku berhenti di depan rumah Felicia. Aku merasakan payudara Felicia makin tegang. Felicia berteriak makin keras. Payudara dan putingnya terlihat begitu seksi. Felicia menggelinjang geli. Aliran air yang membasahi rambut, wajah dan seluruh tubuh, membuat tubuh kami makin panas. Sampai kemudian telingaku menangkap perubahan cara bermain dari sang keyboardist. Segera aku menyandarkannya ke dinding kamar mandi dan menciumnya! “Makan aja kalo suka..” bisiknya di telingaku. come on.. “Egh..” aku menahan nafas ketika kurasakan tangan Felicia menggenggam batang penisku dan meremasnya. Felicia memainkan bola matanya dengan genit. Membuat saraf-saraf penisku kegirangan. “The Boy From Ipanema, please.. Dari pantatnya aku bisa meraih vaginanya. Kamu bekerja sama dengan harmonis saling memberi dan mendapatkan kenikmatan.Vaginanya masih rapat sekali. Felicia tampak menggigil.“Boy, AC-nya dikecilin yah?” tangan Felicia sambil meraih tombol AC untuk menaikkan suhu. Aku hanya berusaha melayani setiap wanita yang bercinta denganku. Sesexy penampilanmu” kataku terus terang. Lidahku mulai menjilati telinganya. Bibir kami saling memagut. Dari bahasa tubuhnya, Felicia sangat menikmati pijatanku.“Ogh.. And your cellular number. “Ajarin dong..” kataku. Waktu bercumbu, ada rasa ‘air’ yang membuat ciuman berbeda rasanya dari biasanya.
