Mahasiswi Muslimah Digituin Dosen Mesum Di Kampus

“Kalau sungguh, kapan Bapak bisanya? Kuberanikan lagi operasi ini, tanganku kuusapkan ke pahanya dari atas lutut sampai ke atas dekat pangkal pahanya. Bokep asal jangan yang malam-malam, paling lambat yang pukul 7.00 malam”, jelas Inge. Aku saat itu menjadi Chief Account Officer dan salah seorang stafku yang baru bekerja 4 bulan namanya Inge, dia seorang sarjana ekonomi yang baru setahun lulusnya umurnya masih 23 tahun.Dulu saat pertama kali masuk kantor kulihat sering diantar dan dijemput pakai motor oleh pacarnya, tetapi sudah ada seminggu terakhir Inge selalu mengendarai motor sendiri. Rupanya filmya kurang bagus, sebab sampai saat mulai penontonnya hanya sedikit.Memang artis-artis yang main seksi-seksi, apalagi film Mandarin terhitung banyak yang berani juga actionnya. Akhirnya setelah putar-putar kita langsung ke bioskop dan beli tiket lalu masuk, aku memang sengaja minta tempat duduk yang di pinggir. Kuberanikan lagi operasi ini, tanganku kuusapkan ke pahanya dari atas lutut sampai ke atas dekat pangkal pahanya. Aku bertanya,“Inge, biasanya kamu diajak pacarmu santai di mana?”“Yaah,kadang-kadang di hotel P atau Hotel NP di atas Candi kadang-kadang juga di Hotel R di bawah kalau malas jauh-jauh.” Dengan jawaban Inge itu, aku sudah dapat mengambil kesimpulan bahwa Inge saat ini sudah bukan perawan lagi, jadi aku berani untuk mengajaknya ke hotel minggu depan.Selesai makan kuantarkan Inge pulang, sebelum turun mobil kupeluk dia dan dia pun membalasnya dengan merangkul leherku kuat-kuat untuk

Mahasiswi Muslimah Digituin Dosen Mesum Di Kampus

Related videos