Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Batang itu sudah tegak berdiri. Bokep indo Kuarahkan kepala penisku di lubang yang telah membasah itu, lalu kutekan sambil merebahkan diri ke tubuhnya. Ah masa ? Tak ada penolakan.Aku pindah ke dada kanan, kulum juga. Apakah aku akan melanggar janjiku ? Pintu diketok. Seperti minggu lalu juga, Tini menghindar dengan sopan.Tapi kali ini tanganku bandel, terus saja kembali ke situ meski dihindari berkalikali. Lama2 Tini membiarkannya, bahkan ketika tanganku tak hanya mengusap tapi mulai meremasremas pantat itu, Tini tak berreaksi, masih asyik mengurut. Ya pak? Buah dada sintal itu terlihat naik turun sesuai irama nafasnya yang mulai memburu. Kulepaskan kaitan BHnya sehingga jatuh juga. Aku mulai iseng bertanya.Ah engga katanya sedikit gugup.?Cepet bangunnya hi ..hi..hi..? Ya pak? Ini berarti kesempatanku buat menjamah daerah dada. Apalagi ketika ia mulai mengurut pahaku. Tak lama, aku sudah tak tahan untuk tak meremasi buah dada itu. Jangan berharap dulu, mengingatkesetiaan?nya kepada isteriku. Tini tak malu2 lagi melenguh dan merintih sebagai tanda dia menikmati cumbuanku. Tini melirik penisku, lagi2 hanya sekilas, sebelum mulai mengurut kakiku. Bedanya, Tini lebih sering memandangi kelaminku yang telah dalam kondisi siap tempur. Ada bedanya lagi. Cara mengurut paha masih sama, sesekali menyentuh buah pelir.
