Ah.. Bokep Tuti merasa tidak tahan. Dan sekarang ia berniat mencuci piring kotor. “Ayo doong Mbak” rengek Shanti.Tuti sekarang yakin bahwa memiaw gadis itu sudah basah sehingga terlihat bercak gelap di celana dalamnya. Tuti mulai menciumi memiaw Shanti yang masih tertutup. Buah dada Shanti membusung walaupun tidak dapat dikatakan besar namun Shanti memiliki pantat yang indah dan serasi dengan bentuk tubuhnya. Laki-laki juga doyan banget sama santan kita, apalagi kalo memiaw kita harum, tidak bau terasi”
“Idiihh Mbak saru ah!”
“Tapi aku yakin memiaw kita pasti wangi, soalnya kita kan minum jamu terus”
“Udah ah, lama-lama jadi saru nih” kata Shanti. memiaw Shanti sungguh indah sekali, tidak terlihat bibir kemaluannya bahkan bulu-bulunya pun masih halus dan lembut.Tuti mencium dan mulai melumat memiaw Shanti. “Enak Shan?” desah Tuti dengan mulut berlumuran lendir Shanti. Dan sekarang ia berniat mencuci piring kotor. Gadis itu tidak mengerti bahwa ia terangsang. Jorok ihh.. “Mau merasakan bagaimana tempik kamu diemut?” bisik Tuti. “Mmm?” Jawab wanita itu. “Ah Mbak, jangan suka ngomong gitu ah” timpal Shanti. Shanti memerah, buru-buru ia merapatkan kedua kakinya. Dan Shanti sungguh cantik sekali, sekilas mata Tuti tertumbuk pada posisi Shanti yang sedang berjongkok. “Apa itu pejuh?” tanyanya. Kok ada yang mau sih?” Shanti sekarang melotot tak percaya. Shanti mempunyai rambut yang panjang sampai dadanya, berwarna hitam, tubuhnya seperti layaknya gadis kampung seusianya. Tuti mulai menciumi memiaw Shanti yang
