Dia hanya bilang,
“Pas banget di tubuhmu, you should buy it.”Sepertinya aku sudah membuat kemaluannya bangun. Bokep aku kan mesti kerja.”
“Sebentar saja, satu jam. Ternyata tetap seindah kemarin dulu. Itupun belum cukup, diakuinya bahwa dia masih bisa tambah dua burger. Aku tidak mau nantinya berakhir di kantor security atau apa, pikirku. Dari percakapan hari itu, aku tahu bahwa dia punya mobil Porsche 911 dan baru putus dengan pacarnya yang sudah tinggal bersama.Tentu saja aku enggan keluar dengan cowok ini, pada dasarnya karena aku ogah dijadikan pelariannya. Kami berakhir di ranjangnya, tubuh telanjang dan masih meresapi sisa-sisa kejadian yang baru saja lewat. Ini pertanda kira-kira nafsu seks-nya juga besar dalam kamusku.Sepanjang makan siang, tidak sekalipun dia menyinggung soal pacarnya. Tangannya menyentuh bahuku, menarik turun tali BH-ku satu persatu lewat dari pundakku ke lenganku. Aku melotot, protes. Kelvin menjemputku di kantor lagi malam itu. Kelvin menjemputku di kantor lagi malam itu. Besok jam 12 aku jemput di luar kantormu. aku bisa meledak di sini.”
“Ya ledakkan aja. Aku sudah siap dengan kartu kreditku, namun sebelum kartuku diambil oleh sang kasir, Kelvin dengan kilat mengambil kartuku, menukarnya dengan kartu NM-nya dan menyerahkan kepada kasir. Nah, di sinilah aku ketemu lagi dengan Kelvin. Siang itu aku menitipkan mobilku untuk regular maintenance. Enggak ada yang liat aku masuk.” Dia menyeringai, lalu berbisik tak kalah pelannya.
